sumber gambar
Melon adalah buah yang termasuk dalam keluarga labu. Tekstur buah ini biasanya lembut dan berair, sehingga semua orang menyukai melon, dari anak-anak hingga orang dewasa. Buah melon sendiri juga tinggi serat, semua orang tahu itu. Seratnya sendiri dapat membantu menghilangkan kotoran. Serat melon bisa dikatakan identik dengan pepaya. Jadi jika ingin melancarkan sistem pencernaan, Anda bisa mengonsumsi buah melon secara rutin. Melon adalah buah asli lembah persia atau daerah mediterania, namun banyak juga yang mengatakan bahwa melon banyak ditemukan di mesir. Columbus pertama kali membawa melon ke Amerika pada abad ke-14 dan menanamnya di California.
Melon sendiri cocok dibudidayakan di banyak tempat, maupun itu di sawah, ladang, maupun green house. Di dalam budidaya ini akan di bahas bagaimana cara budidaya tanaman melon menggunakan sistem penyiraman drip irrigation di dalam sebuah green house. Budidaya tanaman melon, selain untuk memperhatikan media tanam, juga harus diberikan pada penyediaan air melalui teknik irigasi. Salah satu teknik irigasi yang cocok untuk di dalam green house adalah teknik irigasi tetes. juga bisa melakukan pemberian air irigasi dengan jalan meneteskan air ke pipa-pipa di sepanjang larikan tanaman yang disebut dengan sistem Drip Irrigation.
gambafr drip irrigation di dalam green house
Dalam sistem Drip Irrigation ini, pemberian air irigasi sekaligus dikombinasikan dengan penambahan nutrisi pada tanaman melon Sehingga dengan sistem irigasi tetes dapat menjamin produksi yang optimal dan penggunaan air irigasi dalam budidaya melon dapat lebih efektif dan efisien. Arang sekam, cocopeat, dan pasir digunakan sebagai media tanaman. Menurut Prayugo (2007), Cocopeat/serbuk kelapa memiliki kemampuan mengikat air dan menjaganya tetap kuat, mengandung unsur hara penting seperti kalsium (Ca), (Mg), kalium (K), natrium (Na) dan fosfor (P) ). ) dan dapat menetralkan keasaman tanah.
Dalam penyemaian pada tanaman melon biasanya menggunakan rockwoll atau bisa menggunakan plastik semai. Benih disemai di dalam media. Setelah bibit berumur 14 hari dipindahkan ke media tanam. Media tanam diisi polibag dengan komposisi arang sekam padi (M1), arang sekam + pasir (M2) dengan perbandingan. 1:1, cocopeat (M3), cocopeat + arang sekam padi (M4) dengan perbandingan 1:1. selanjutnya, pelarutan nutrisi, larutan nutrisi yang digunakan adalah nutrisi Goodplant dengan komposisi total N = 17,9%, Ca = 14,3%, K = 28,1%, Mg = 5,6%, S = 9,5%, P = 6,5%, selanjutnya pemindahan bibit umur 14 hari dari semaian ke media tanam substrat, pemberian larutan tanaman berupa larutan nutrisi, pemasangan ajir dengan bantuan tali tampar berukuran diameter kecil, pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman diperoleh dan dipangkas 21 HST yaitu Pewiwilan dan toping pada umur 4 minggu setelah pindah tanam, untuk menghilangkan tunas yang merugikan dan memotong pucuk tanaman untuk menghentikan pertumbuhan tanaman (topping) agar buah dapat tumbuh dengan optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar