Sabtu, 11 Maret 2023

Beberapa penanganan hama dan penyakit pada tanaman Edamame














Pengertian
Edamame adalah kedelai Jepang yang terkenal. Bentuk tanamannya lebih besar dari kedelai biasa, begitu juga dengan biji dan polongnya. Warna kulit polong juga bervariasi dari hitam, hijau atau kuning. Jepang pada umumnya menikmati edamame dengan memasak potongan muda sebagai camilan sambil minum sake. Edamame memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada kedelai biasa. Jepang membutuhkan 100.000 ton edamame segar setiap tahun. Indonesia diwakili oleh PT. Mitratani Dua Tujuh, Jember yang mengekspor hingga 3.000 ton edamame segar ke Jepang setiap tahun.
            
            Akan tetapi tanaman edamame yang sangat cantik ini tidak terlepas dengan beberapa serangan hama, untuk hama nya sendiri juga beragam, dari hama ukuran kecil, sedang, hingga besar. Hama dan penyakit merupakan salah satu masalah yang dapat timbul terhambatnya pertumbuhan tanaman kedelai edamame. Hama dan penyakit kedelai edamame jika tidak segera ditangani akan mengalami keterlambatan yang mempengaruhi hasil yang dicapai. Satu pengendalian hama dan penyakit kedelai edamame dilakukan dengan penyemprotan pestisida yang bersifat ditetapkan oleh SOP perusahaan. Pengendalian hama dan penyakit kedelai edamame dilakukan seminggu sekali. Salah satu ancaman hama dan penyakit terhadap peningkatan produksi kedelai edamame adalah serangan hama yang terdiri dari ulat grayak, agromesa, walang sangit trip, bemesia, dll. Sedangkan penyakit yang sering menyerang terjadi yaitu pitium (penyakit yang berawal menyerang pada akar). Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman edamame harus dilakukan sesuai jadwal dan dengan sistem pengawasan yang ketat. Dalam sistem pengawasan, pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan mengamati gejala-gejala serangan hama/penyakit pada tanaman. Ketika keberadaan hama atau penyakit telah mencapai ambang ekonomi, pemberantasan terjadi. Penyemprotan insektisida dilakukan pada pukul 05.00 pagi-09:00 WIB dan sore hari pukul 15.00- selesai. Untuk penyemprotan hama dan penyakitnya sendiri biasanya menggunakan beberapa fungisida dan insektisida yang diantaranya terdiri dari, Cruiser 350 FS dengan konsentrasi 2,50gr/lt, Ridomil Gold 350 ES dengan konsentrasi 1,50gr/lt, Srikandi 160/20 OD dengan konsentrasi 0,50gr/lt, Topsindo/Judo 70 WP dengan konsentrasi 1,00gr/lt, Klensect 200 EC dengan konsentrasi 2,00gr/lt, Confidor 200 SL dengan konsentrasi 0,35gr/lt, Mospilan 30 Ec dengan konsentrasi 1,50gr/lt, Besromil 25 WP dengan konsentrasi 1,00gr/lt, Donkey 25 WP dengan konsentrasi 2,00gr/lt, Sumo 50 EC dengan konsentrasi 1,40 gr/lt.

            Selain pemberantasan hama dan penyakit menggunakan insektisida dan fungisida juga bisa menggunakan Tanaman hias Refugia yang bertujuan untuk menarik hama serangga agar tidak menggangu tanaman utama seperti Edamame, dan selain penanaman bunga refugia di sekitar tanaman utama juga biasanya menggunakan Yellow trap yang berguna sebagai perangkap hama kecil sedang maupun besar dikarenakan dipermukaan dalam yellow trap itu sendiri diberikan lem tikus sehingga hama terperangkap di permukaan Yellow trap.










Kesimpulan
Tanaman edamame merupakan tanaman yang berasal dari Jepang dan cocok di tanam di sebagian daerah di Jawa timur yaitu di kabupaten Jember yang dikelola oleh PT. MITRA TANI 27, dalam penanaman tanaman edamame ini banyak sekali rintangannya diantaranya seringnya terserang hama dan penyakit, beberapa fungisida dan insektisida juga tanaman refugia juga yellow trap merupakan alat untuk pembasmi hama dan penyakit agar tanaman edamame dapat tumbuh dengan optimal dan panen dalam keadaan baik dan berkualitas.
By : Moch. Ilham Yovi Maulana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUDIDAYAAN ANGGREK

Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang paling populer di dunia. Selain memiliki keindahan yang memukau, anggrek juga memiliki ...