Jumat, 10 Maret 2023

Mudahnya berbudidaya sayuran dengan sistem Hidroponik rakit apung dan cara pembuatannya

 










Pengertian
Hidroponik adalah bentuk atau teknik budidaya tanaman yang menggunakan media tumbuh selain tanah. Dengan kata lain dapat juga dikatakan budi daya tanpa tanah atau menggunakan air yang telah diberikan nutrisi untuk menunjang kebutuhan tanaman. Dalam berbudidaya sayuran menggunakan sistem hidroponik sangat banyak dilakukan oleh perorangan dikarenakan relatif simpel atau mudah, dan dalam budidaya ini tidak membutuhkan lahan yang begitu luas dan cocok diterapkan di lingkungan perkotaan. Tetapi ada dua hal yang harus diperhatikan dalam budidaya sayuran hidroponik yaitu perawatan tanaman dan kesehatan ruang tumbuh tanaman. Perawatan tanaman meliputi kesesuaian tanaman, kesesuaian media tanam yang digunakan, kesesuaian larutan nutrisi yang diberikan, dan teknik perawatan. Media tanam mengandung larutan nutrisi makro dan mikro yang membuat tanaman sayuran yang di budidaya tumbuh dengan optimal, pada lingkungan penanaman atau pembudidayaan harus sehat dan steril agar terhindar dari hama dan penyakit yang dapat mempengaruhi produktifitas tanaman yang di budidaya. 
 
Cara Pembuatan Sistem Hidroponik Rakit Apung
Dalam pembuatan sistem hidroponik rakit apung ini lumayan mudah, dikarenakan alat dan bahan yang di gunakan dan dibutuhkan tersedia di banyak toko terdekat, dan apa saja alat dan bahan yang di butuhkan dalam pembuatan sistem hidroponik rakit apung ini.
Alat dan Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan ini yaitu yang terdiri dari :
1. Terpal
Gunakan ter
pal yang berbahan kedap air atau waterprof dikarenakan terpal akan di gunakan alas pada wadah penampungan air.
2. Sterofoam 
Sterofoam yang digunakan berukuran 7,5 meter x 120 cm dengan ketebalan kurang lebih 4 cm, yang di gunakan sebagai alat pengapung pada tanaman yang akan di budidaya.
3. Triplek
Kegunaan triplek sendiri sebagai wadah penampungan pada rakit apung ini sendiri
4. Kolam ikan tidak terpakai atau besi dibentuk kolam dengan 8 jumlah kaki.
Pemmodifan luasan bentuk kolam untuk hidroponik rakit apung ini bisa menggunakan besi yang telah dibentuk persegi panjang dengan jumlah 8 kaki-kaki dengan diameter 7,5 m x 120 cm atau menggunakan kolam ikan atau kolam apapun yang sudah tidak terpakai.
5. Pipa Pvc 
kegunaan pipa pvc ini sebagai alat keluarnya air atau fenturi yang telah di filterasi oleh pompa aquarium, dan pipa ini terdiri dari 2 fenturi atau lubang keluarnya air dan masuknya udara yang akan menciptakan gelembung atau oksigen yang dapat mensuplai kebutuhan akar tanaman.
6. Pelubang Sterofoam
Kegunaan dari alat ini adalah sebagai pelubang sterofoam yang terbuat dari besi atau biasanya tebuat dai paralon, dan untuk lebar diameter pelubang menyesuaikan ukuran dari netpot itu sendiri. Jarak antar perlubang ini sendiri berukuran 25x25 cm, agar tanaman yang dibudidaya bisa tumbuh dengan maksimal dan tidak berebut nutrisi antar tanaman satu dengan yang lainnya.
7. Netpot
Jika masih bingung apa itu netpot, netpot adalah wadah atau tempat yang digunakan sebagai penopang tanaman dalam sistem hidroponik, bentuknya sendiri bulat membentuk seperti pot bunga tetapi ukurannya kecil dan memiliki lubang panjang di bagian sisinya yang berguna sebagai tempat keluarnya akar tanaman yang di budidaya.
8. Rockwoll
Rockwoll ini adalah sekumpulan bahan serat berbentuk seperti busa yang terbuat dari lelehan batu gunung berapi seperti batu basalt. Rockwool ini termasuk media tanam yang ramah lingkungan. Dan Rockwoll sendiri merupakan media tanam pada sistem pertanian hidroponik yang hanya di gunakan satu kali dalam penamaman dan tidak bisa dipakai lagi, dikarenakan sudah menyatu dengan akar tanaman dan bahannya mudah rusak.
9. Pompa Aquarium / Water Pump
Untuk pemilihan pompa aquarium ini sendiri di sarankan menggunakan yang berdaya serap besar seperti WP-107 yang berguna untuk memfilter air nutrisi, dan kenapa di sarankan menggunakan yang besar, dikarenakan menyesuaikan dengan jumlah liter air yang begitu melimpah sehingga membutuhkan daya sedot atau serap yang relatif besar.
10. Nutrisi Hidroponik AB MIX
Dalam pemilihan nutrisi hidroponik ini di sarankan menggunakan nutrisi AB MIX dikarenakan sangat baik untuk mensuplai kebutuhan tanaman sayuran yang dibudidaya, dengan keterangan A adalah Makro dan B adalah Mikro, dengan pelarutan masing-masing nutrisi di campur dengan 5 liter air, yaitu 5 liter untuk nutrisi A (makro) dan 5 liter untuk nutrisi B (mikro).
11. Benih Sayuran
Sebelum memulai menanam atau berbudidaya, di sarankan untuk mencari jenis sayuran apa yang akan di budidaya, contoh sayuran yang cocok untuk sistem hidroponik rakit apung ini diantaranya, Selada jenis Bohemia, Pakcoy, Sawi caisim, Kangkung darat, Bayam merah, Bayam hijau, dan selada merah, tetapi di antara banyaknya jenis sayuran yang dapat ditanam di dalam hidroponik sistem rakit apung ini, jenis sayuran Selada bohemia lah yang menjadi primadona dan incaran banyak orang, dikarenakan rasa sayur yang begitu enak jika di makan mentah seperti salad maupun lalapan dan juga rasa krunchy juga bentuk yang begitu besar yang membuat banyak orang mengincar selada ini untuk sayuran yang paling sering dikonsumsi, dan rasa untuk selada ini lebih enak untuk penanaman sistem hidroponik dikarenakan sistemnya semi organik dari pada di tanam menggunakan media tanah yang rawan terserang hama dan penyakit.
12. Gelas ukur
Kegunaan dari gelas ukur ini sendiri digunakan untuk pengkuran saat pencampuran nutrisi AB MIX kedalam air yang telah disiapkan di dalam kolam.
13. Alat TDS (Total Dissolved Solid)
Kegunaan dari alat ini adalah digunakan untuk mengukur kepekatan nutrisi dalam air murni maupun air yang telah dilaruti nutrisi.











Cara berbudidaya sayuran menggunakan sistem hidroponik rakit apung yang telah dibuat
Cara pertama, potong rockwoll berbentuk dadu berukuran 2,5 cm dengan jumlah menyesuaikan lubang tanam dan di lebihkan 15-20 rockwoll sebagai sulaman, setelah di potong dadu, letakkan rockwoll tersebut kedalam wadah lengser berukuran besar, setelah itu lubangi media tanam rockwoll menggunakan lidi dengan kedalaman kurang lebih 1 cm.
Cara kedua, masukkan benih sayuran yang telah disiapkan kedalam lubang tanam yang ada pada media tanam rockwoll dengan tidak terlalu dalam, dikarenakan jika terlalu dalam bisa mengakibatkan benih tersebut tidak dapat tumbuh dengan maksimal.
Cara ketiga, setelah benih sayuran selesai dilakukan penyemaian pada media tanam rockwoll, semprot dengan air menggunakan semprotan sprinkle ukuran kecil, sampai benar benar basah semua bagian rockwoll.
Cara keempat, tutup semaian menggunakan platik gelap atau bisa menggunakan mulsa hitam perak, yang bertujuan untuk proses perkecambahan. Dalam penutupan ini sendiri dilakukan selama satu hari saja, setelah semaian di tempatkan di dalam ruangan dan ditutup plastik, lalu pada hari kedua sampai hari ke empat belas diletakkan ke tempat yang terkena sinar matahari secara tidak langsung seperti diletakkan di dalam screen house, dan tidak lupa juga untuk mengecek kelembapan air pada media rockwoll.
Cara kelima, setelah hari ke empat belas dan menunjukan jumlah daun 4-6 buah, menandakan bibit semaian siap dipindahkan kedalam sistem hidroponik rakit apung.
Cara keenam, isi air pada bak kolam air yang akan di lakukan pembudayaan dengan ketinggian air kurang lebih 20 cm mengikuti tinggi dari pompa, setelah air terisi letakkan sterofoam di atas air yang telah di siapkan tersebut, lalu nyalakan pompa akuarium yang berguna untuk memfilter air dan mensuplai kebutuhan oksigen. Setelah itu letakkan netpot kedalam lubang tanam yang jaraknya 25 cm tersebut.
Cara ketujuh, letakkan bibit sayuran kedalam netpot dengan syarat media air menyentuh bagian bawah dari rockwoll sekitar setengah cm dan tidak diperbolehkan terendam air dikarenakan bisa mengakibatkan kematian pada tanaman yang dibudidayakan. Setelah itu cek satuan konsentrasi (PPM) air baku menggunakan alat TDS (Total Dissolved Solid), jika air baku menunjukan 150-180 PPM berarti menandakan air baku aman dan tidak menunjukan keasaman tinggi, setelah itu masukkan AB MIX kedalam media air yang telah disiapkan dengan konsentrasi 500 ml untuk nutrisi A dan B, dikarenakan sejak awal tanam jumlah satuan konsentrasi (PPM) nutrisi harus menyentuh angka maksimal 500 PPM dan di tambah dengan air baku sekitar 150, yang mempunyai total 650 PPM sejak awal tanam. Dalam setiap harinya jumlah satuan konsentrasi (PPM) pada bak atau kolam harus selalu di cek dan jangan sampai terlewat, agar pertumbuhan tanaman sayuran yang dibudidaya bisa optimal.
Cara kedelapan, dalam jangka waktu seminggu sekali untuk jumlah satuan kosentrasi (PPM) meningkat sekitar 100 PPM, yang tadinya 650 menjadi 750 diminggu kedua, dan begitu seterusnya di minggu yang akan datang, yaitu caranya dengan menambahkan nutrisi AB MIX sekitar 500-1000 Ml ke dalam kolam penampungan air nutrisi, dengan selalu mengecek fenturi atau sirkulasi air apakah berjalan lancar atau ada kendala.
Cara kesembilan, Setelah hari ke 45 tiba, masa panen untuk tanaman sayuran dapat dilakukan, cara pemanenanya sendiri begitu mudah, dengan cara mengangkat netpot dari lubang tanam, lalu memotong akar yang tumbuh panjang menggunakan tangan kanan supaya tanaman dapat terpisah dengan netpot. Setelah tanaman terpisah dengan netpot, peras pada bagian media rockwoll sampai tidak menyisakan air nutrisi sama sekali, setelah itu tanaman sayuran dapat di packing untuk di jual ke orang yang membutuhkannya ataupun bisa di konsumsi sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nya. Dan intinya saat pemanenan jangan sampai air nutrisi yang mengenai permukaan sterofoam, karena bisa berakibat tumbuhnya lumut dengan pesat di atas permukaan sterofoam yang dapat merusak kualitas sterofoam dan air.

Kesimpulan dari pembuatan Hidroponik sistem apung

Hidroponik merupakan salah satu bentuk teknik budidaya yang muncul sebagai alternatif penanaman pada tanah yang tidak subur. Munculnya sistem hidroponik ini merupakan bentuk pengembangan ilmu pengetahuan untuk menjawab permasalahan lingkungan, khususnya di lingkungan perkotaan. Dalam menanam sayuran dengan sistem hidroponik rakit apung,  terdiri dari tahap persiapan, tahap persemaian, tahap pembibitan, pemeliharaan dan tahap pemanenan. Itu semua sudah di rancang dengan menggunakan sistem hidroponik yang canggih ini dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang begitu besar.
 
By : MOCH ILHAM YOVI MAULANA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUDIDAYAAN ANGGREK

Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang paling populer di dunia. Selain memiliki keindahan yang memukau, anggrek juga memiliki ...